Wednesday, December 15, 2010

Makanan-makanan ini Bikin Kulit Lebih Bersinar


Krim-krim kulit bisa menghabiskan banyak uang untuk mencoba janji-janji dari para produsen untuk membuat kulit terlihat lebih cantik, muda, dan kencang. Namun, jika Anda sendiri tidak bisa merawat kulit lewat asupan dan nutrisi yang dibutuhkan kulit. Sepertinya akan percuma Anda membeli begitu banyak krim kulit. Amy Wechsler, MD, dermatolog dari Manhattan mengungkapkan lebih baik jika pemakaian produk kulit tersebut disertakan dengan asupan nutrisi untuk kulit. Makanan apa saja yang dibutuhkan kulit?

Untuk kulit kencang dan cerah

Anda pasti sudah "kenyang" diceramahi untuk makan sayuran dan buah-buahan agar kulit cantik dan kencang. Tetapi memang itulah kuncinya. Makanan yang disarankan oleh para dokter antara lain; kentang manis, tomat, dan kantalop.

Fungsi makanan-makanan yang disebutkan di atas tersebut antara lain adalah untuk menyediakan antioksidan yang diperlukan kulit. Antioksidan, seperti diketahui, mampu melawan radikal bebas yang siap merusak kulit dan menyebabkan kekeringan serta kerutan.

Untuk kulit segar dan kenyal

Tubuh tidak bisa menyimpan vitamin C pelawan kerutan pada wajah dalam jumlah banyak. Sehingga, Anda perlu mensuplai vitamin C dalam setiap harinya. Cara termudah? Makan buah-buahan yang tergolong dalam keluarga sitrus, seperti jeruk, lemon, limau, dan grapefruit (jeruk besar, mirip jeruk Bali).

Keluarga sitrus masih menempati sumber vitamin C yang tinggi, tetapi tentu Anda tak bisa makan jeruk dalam jumlah banyak juga. Jadi, untuk variasi, siapkan dalam bentuk lemonade, tambahan lemon pada sajian buah-buahan, dan lainnya.

Jaga vitamin C dalam level tinggi karena zat tersebut membantu menjaga kolagen (jaringan protein pembangun yang mencegah kulit lembek, dan menjaganya kuat dan kenyal). Karena kolagen akan mulai berkurang di usia 30an, disarankan untuk mengkonsumsi buah sitrus secukupnya sesering mungkin.

Menghaluskan dan menenangkan
Ada jenis antioksidan tertentu yang dikenal dengan EGCG, yang baik untuk kulit. Hal ini bisa ditemukan pada teh. Baik teh hitam, teh hijau, maupun teh putih. Minum 4-6 cangkir per hari akan sangat membantu. EGCG membantu mengatasi masalah peradangan, termasuk dalam bentuk jerawat dan penuaan akibat matahari, serta melawan kanker kulit, serta bisa melawan sel tumor.

Gelap dan hijau

Beberapa sayuran gelap, entah itu yang segar, beku, mentah, atau kukus bisa memiliki kandungan vitamin A, salah satu vitamin yang esensial untuk kulit. Sayuran yang disarankan oleh para dokter antara lain; bayam, turnip, dan brokoli.

Makanan-makanan tersebut memberikan vitamin A, menyokong pertukaran sel kulit mati dan yang baru. Tanpa vitamin A yang cukup, kulit akan menjadi kering, keras, dan pecah-pecah.

Ikan-ikanan
Beberapa jenis ikan bisa memberikan asam lemak omega-3 yang melawan penuaan dan memberikan protein. Ikan yang disarankan; salmon, trout, tuna, sarden, makerel, herring, dan shellfish. Namun, siapkan asupan secukupnya. Karena dikhawatirkan, terlalu banyak makan ikan bisa membuat tubuh menyimpan merkuri dalam jumlah banyak. Batasi asupan cukup 2 kali seminggu.

Omega 3 bisa membantu melawan peradangan, dan diperkirakan merupakan pelawan penuaan yang paling tinggi, plus membantu melawan kulit yang terbakar akibat matahari, memperkaya efek SPF. Protein dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki sel kulit, dan membuat enzim serta hormon yang membuat kulit bersinar.

Pastikan asupan makanan-makanan yang disebutkan di atas tercukupi, dan Anda tak hanya akan terlihat lebih muda, tetapi Anda akan merasa lebih muda. Mengkonsumsi setidaknya 1 porsi ikan seminggu dan mengkonsumsi antioksidan lewat asupan atau suplemen bisa menurunkan usia biologis Anda. Faktanya, antioksidan saja sudah bisa membantu membuat Anda terlihat 6 tahun lebih muda.

sumber : www.kompas.com

Wednesday, October 20, 2010

menujuhijau.blogspot.com: 10 Makanan Yang Membuat Tidur Lebih Nyenyak

menujuhijau.blogspot.com: 10 Makanan Yang Membuat Tidur Lebih Nyenyak

14 Penyebab Tubuh Mudah Lelah Dan Cara Mengatasi Agar Tubuh Tidak Lelah

menujuhijau.blogspot.com: 14 Penyebab Tubuh Mudah Lelah Dan Cara Mengatasi Agar Tubuh Tidak Lelah

Tubuh merasa lelah diselingi dengan menguap kerap terjadi ketika Anda beraktivitas. Bisa jadi, rasa kantuk yang terjadi karena Anda tidak cukup tidur, kurang energi, atau bahkan mengidap penyakit, seperti anemia. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?


Berikut ini adalah 14 penyebab rasa lelah dan kiat-kiat dalam mengatasinya:


1. Tidak Cukup Tidur
Umumnya orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Apabila Anda mengantuk berat saat beraktivitas, bisa jadi karena kualitas dan kuantitas tidur Anda menurun. Hati-hati, karena kurang tidur bisa berakibat buruk pada kesehatan dan konsentrasi Anda.


Cara mengatasinya: buatlah prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Jauhkan laptop, ponsel, atau PDA ketika Anda tidur karena hal itu akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.


2. "Sleep Apnea"
Beberapa orang berpikir bahwa mereka sudah cukup tidur. Namun, tak pernah berpikir kalau mereka mengalami sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitas napas dan terjadi berulang-ulang. Mungkin Anda tidak menyadarinya, tetapi setiap kali muncul gangguan ini kualitas tidur akan menurun. Hal ini menyebabkan Anda tetap merasa kurang tidur meski sudah menghabiskan waktu delapan jam untuk istirahat.


Sleep apnea juga berkaitan dengan berbagai penyakit, seperti hipertensi, gangguan jantung, diabetes, dan stroke. Sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran napas selama tidur. Akibatnya, pasokan oksigen akan berulang kali terhenti sepanjang malam.


Cara mengatasinya: kurangi berat badan bila anda kegemukkan, berhenti merokok, dan cobalah tidur menggunakan alat bantu yang disebut CPAP yang menjaga Anda tetap bernapas sepanjang malam.


3. Kekurangan Energi
Makan yang terlalu sedikit menyebabkan tubuh kelelahan, tetapi menyantap makanan yang salah juga dapat menjadi masalah. Diet seimbang membantu menjaga kadar gula darah Anda dalam rentang normal dan mencegah rasa lelah ketika gula darah Anda menurun.


Cara mengatasinya: selalu sarapan setiap pagi dan mencoba menambahkan protein dan karbohidrat kompleks di setiap makanan. Misalnya, makan telur dengan roti gandum. Anda juga dapat mengonsumsi makanan selingan untuk menjaga energi sepanjang hari.


4. Anemia
Anemia merupakan penyebab utama kelelahan pada wanita. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka membawa oksigen ke jaringan dan organ.


Cara mengatasinya: anemia biasa disebabkan kurangnya zat besi. Ada baiknya Anda mengakali dengan minum suplemen zat besi dan makan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, hati, kerang, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi.


5. Depresi
Anda mungkin berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Jika Anda tetap merasa lelah dan murung selama lebih dari dua minggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.


Cara mengatasinya: depresi dapat diatasi melalui psikoterapi dan pengobatan secara medis.


6. Hypothyroidism
Tiroid adalah kelenjar kecil di pangkal leher Anda. Organ ini berfungsi mengendalikan metabolisme tubuh dan mengatur kecepatan tubuh mengubah makanan menjadi energi. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik dan fungsi-fungsi metabolisme dalam tubuh berjalan lambat, Anda mungkin merasa lemas dan bertambah gemuk.


Cara mengatasinya: apabila tes darah menunjukkan hormon tiroid Anda sedang rendah, dokter akan meresepkan hormon sintetis untuk mengembalikan kinerja tubuh Anda.


7. Kebanyakan Menenggak kafein
Mengonsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun, terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.


Cara mengatasinya: secara bertahap kurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan setiap obat yang mengandung kafein. Menghentikan secara tiba-tiba dapat menyebabkan penarikan kafein dan kelelahan berlebihan.


8. Infeksi Saluran Kemih
Jika pernah mengalami infeksi saluran kemih (ISK), Anda mungkin mengalami rasa sakit seperti terbakar. Namun, infeksi ini tak selalu ditunjukkan dengan gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, kelelahan mungkin satu-satunya tanda Anda terkena ISK. Anda dapat melakukan tes urine untuk memastikan ISK.


Cara mengatasinya: periksa ke dokter. Obat-obat jenis antibiotik dapat diresepkan untuk mengatasi ISK dan kelelahan biasanya akan hilang setelah sekitar seminggu.


9. Diabetes
Penderita diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi.


Alhasil, tubuh bisa kehabisan energi meskipun Anda cukup makan. Jika Anda sering mengalami kelelahan tanpa sebab, minta dokter Anda untuk melakukan tes diabetes.


Cara mengatasinya: pengobatan diabetes dengan cara mengubah gaya hidup, seperti diet dan olahraga, terapi insulin dan obat-obatan dapat membantu tubuh dalam memproses gula.


10. Dehidrasi
Kelelahan bisa jadi tanda Anda terkena dehidrasi. Meskipun Anda bekerja di luar atau berkutat di atas meja, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah Anda mengalami kehausan.


Cara mengatasinya: minumlah air sepanjang hari sehingga urine Anda bewarna terang. Minimal dua gelas air setiap satu jam atau mengonsumsi air lebih banyak sebelum melakukan aktivitas fisik yang sudah direncanakan. Kemudian, lanjutkan latihan Anda lalu minumlah dua gelas lagi.


11. Penyakit Jantung
Ketika Anda merasa kelelahan akibat kegiatan rutin, seperti membersihkan rumah atau menyiangi halaman, bisa jadi itu pertanda jantung tidak bekerja dengan baik. Jika ternyata kegiatan sehari-hari yang mudah pun semakin sulit untuk dilakukan, segeralah berkonsultasi kepada dokter.


Cara mengatasinya: mengubah gaya hidup, menjalani pengobatan, dan ikutilah prosedur dari terapi yang Anda jalankan untuk membuat jantung Anda pada kondisi lebih baik sekaligus mengembalikan energi Anda.


12. Kerja "Shift"
Bekerja malam atau melakukan kerja shift dapat mengganggu jam tidur Anda. Anda mungkin merasa lelah ketika harus terjaga. Dan, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur di siang hari.


Cara mengatasinya: batasi aktivitas pada siang hari ketika Anda perlu istirahat. Ciptakanlah suasana kamar tidur menjadi gelap, tenang, dan sejuk.


13. Alergi Makanan
Beberapa dokter percaya ketidaksadaran akan alergi pada jenis makanan tertentu dapat membuat Anda mengantuk. Jika intensitas kelelahan meningkat setelah makan, mungkin anda harus memerhatikan jenis makanan yang mungkin tak menyebabkan Anda gatal-gatal, tetapi cukup membuat Anda mengantuk.


Cara mengatasinya: cobalah untuk berhenti menyantap salah satu jenis makanan untuk melihat apakah itu berkorelasi meningkatkan kelelahan pada diri Anda. Anda juga dapat meminta dokter untuk melakukan tes alergi makanan.


14. Fibromyalgia dan CFS
Jika kelelahan Anda berlangsung lebih dari enam bulan dan sangat parah sehingga Anda tidak dapat mengatur kegiatan sehari-hari, sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome/CFS) atau fibromyalgia adalah suatu kemungkinan. Keduanya dapat memiliki berbagai gejala, salah satu yang utama adalah kelelahan.


Cara mengatasinya: meski tidak ada penyembuhan cepat untuk CFS atau fibromyalgia, penderita justru mendapat keuntungan dari perubahan jadwal harian, yaitu belajar memperbaiki kebiasaan tidur menjadi lebih baik dan memulai program latihan yang ringan.

Kiat Mengurangi Kelelahan
Jika Anda merasa lelah, tetapi tidak ada hubungannya dengan kondisi medis, mungkin salah satu solusinya adalah olahraga. Penelitian menunjukkan, orang dewasa sehat tetapi kerap merasa lelah bisa memperoleh tambahan energi signifikan dari program latihan sederhana.

Dalam sebuah penelitian, peserta mengendarai sepeda statis selama 20 menit dengan kecepatan ringan. Melakukan jenis latihan ini selama tiga kali seminggu sudah cukup untuk mengobati kelelahan.

Friday, September 03, 2010

Nyanyi yuk...

Gita Gutawa feat. Maia – Mau Tapi Malu


kau yang di sana siapa dirinya

buatku terpana

kesan pertama sungguh mempesona

ingin mengenalnya


* di kepalaku ada suka yang menggila

sudikah kamu mengenalku mendekatiku aku


reff:

aku mau tapi malu

ku suka matamu, hidungmu, wajahmu

dan aku mau untuk jadi milikku


aku mau tapi malu

ku suka gayamu, tingkahmu, senyummu

tapi ku malu tuk katakan padanya


aku yang selalu punya sejuta cara

cara tuk merayu

tapi yang terjadi aku seperti ini

ku bingung sendiri


repeat *

repeat reff


aku suka, aku mau, tapi sungguh aku malu

aku diam, aku bingung, aku harus bagaimana

oh Tuhanku, tolong aku, mengapa ku jadi mau

ku tak tahu kenapa ku tiba-tiba jadi malu

ku tak tahu, tak tahu, tak tahu

ku tak tahu, tak tahu


repeat reff [2x]



Lirik lagu Gita Gutawa feat. Maia – Mau Tapi Malu ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 terbaru.

Monday, August 30, 2010

Bangsa Berbudaya dan Budaya ‘Ngaret’

Bangsa kita adalah bangsa yang berbudaya. Ya. Budaya kesenian tradisional banyak sekali berasal dari berbagai suku di negara kita. Tapi, ada sebuah budaya yang tidak berasal dari suku apa-apa, yang berasal dari diri kita sendiri yaitu: budaya terlambat, alias ngaret.

Mari dipikirkan lebih jauh lagi.

Apakah ngaret adalah suatu budaya yang bisa kita banggakan dan apa akibatnya jika kebiasaan ini dipelihara? Apakah budaya terlambat sebuah bangsa menentukan cepat/lambatnya kesuksesan sebuah bangsa? Apakah keterlembatan seseorang mempengaruhi cepat/lambatnya kesuksesan seseorang? Lalu apakah budaya ngaret ini berkaitan dengan bagaimana seseorang menghargai hidupnya? Apakah budaya ngaret ini juga berkaitan dengan bagaimana seseorang menghargai waktu orang lain? Dan apakah budaya ngaret ini berkaitan dengan bagaimana cara berpikir seseorang memandang dan menjalani seluruh aspek hidupnya?

Silahkan Anda pikirkan sendiri.

Istilah ‘ngaret’ tampak sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Namun kenyataannya hal tersebut tetap merugikan kita semua. Herannya masih ada saja di antara kita yang punya hobby ngaret. Dari berbagai level sosial, ekonomi dan pendidikan, ngaret sudah menjadi sebuah penyakit yang tampak disukai namun juga dibenci.

Apa sih yang menyebabkan seseorang itu terlambat alias ‘ngaret’?
1. Rumah jauh dari lokasi yang dituju
2. Macet
3. Kendaraan rusak
4. Kondisi darurat yang mendadak dari pihak keluarga/teman
5. Sakit
6. Antrian di POM bensin panjang dan lama
7. Tugas yang mustinya sudah terpenuhi tapi belum selesai
8. Ada perbaikan jalan
9. Di tengah jalan ada yang tabrakan
10. Ada pohon tumbang
11. Begadang, bangun kesiangan
12. Lupa pasang weker
13. Ada pejabat lewat
14. Hujan dan banjir
15. Kendaraan umum yang ditumpangi mogok, rusak, jalannya lambat
16. Janji sebelumnya terlambat jadi kita ikut terlambat
17. .... silakan isi sendiri.
Luar biasa banyak yang bisa kita persalahkan. Daftar di atas akan berkelanjutan, sampai pada akhirnya kita menyalahkan pemerintah atas kurangnya jumlah jalanan. OK. Kalau itu sudah di luar kuasa kita. Banyak hal di luar kuasa kita. Namun BANYAK hal juga terjadi atas kuasa kita. Pada dasarnya dalam kehidupan akan selalu ada 2 kemungkinan: hal yang di luar kuasa kita dan hal yang merupakan kuasa kita. Semakin jauh seseorang meningkatkan kualitas dalam dirinya, semakin banyak kemampuannya untuk bertindak dalam menghadapi suatu keadaan. Mari kita bahas, APA sih aspek yang harus kita mengerti terlebih dahulu supaya kita BISA melakukan tindakan untuk mencegah hobby terlambat atau ngaret dalam memenuhi sebuah janji ?

1. Mempunyai kemauan untuk mengetahui apa yang menyebabkan diri kita terlambat
Hey jangan-jangan selama ini memang kita cuek-cuek saja dan memang tidak ada kemauan untuk mengetahui apa yang menyebabkan diri kita terlambat. Kalau sudah tidak ada kesadaran dan kemauan untuk bisa memenuhi janji tepat waktu ya gak heran kalau kita memang gak punya kemauan untuk mengetahui apa yang membuat diri kita terlambat.

Tapi, jika diri kita memang ada kemauan untuk tepat waktu, dan ada kemauan untuk mengetahui apa yang menyebabkan diri kita terlambat atau ngaret, kita bisa mulai melakukan tindakan, dengan evaluasi dan introspeksi.

2. Meningkatkan kesadaran tentang rentang waktu dan kemampuan mengatur waktu
Pernah ketemu orang yang bilang akan sampai di tempat Anda 5 menit lagi tapi baru sampai 20 menit kemudian? Atau pernahkah Anda janji ke sahabat Anda akan bertemu 5 menit lagi tapi ternyata baru bertemu 25 menit kemudian? Jangan-jangan, ternyata Anda memang tidak sadar bedanya 5 menit dan 25 menit! Atau jangan-jangan orang yang pernah janji ketemu Anda dalam waktu 5 menit, tidak bisa membedakan antara 5 menit dan 25 menit.

Kadang kita punya hobi menyangkal. Yang ada di kepala kita, kita BERHARAP bahwa hal tersebut bisa dilakukan dalam 5 menit. Harapan tersebut begitu besarnya hingga kita tidak merasakan yang kita sebut 5 menit itu ternyata 25 menit. Sounds familiar? Ini terjadi seringkali kepada siapapun.

Percobaan 1: Coba tanyakan kepada diri Anda, berapa lama Anda mandi di pagi hari. Catat di sebuah kertas. Misalnya 5 menit. Lalu saat Anda mau mandi lihat jam Anda, ingatlah jam berapa Anda mulai mandi. Lalu saat Anda selesai mandi, lihat jam Anda, dan hitung jarak waktu dari mulai saat Anda mulai mandi hingga selesai. Lihatlah kembali kertas yang tadi Anda tulis, apakah lama waktunya yang Anda perkirakan sama dengan lama waktu mandi yang Anda baru lakukan?

Mulai sekarang, latihlah kesadaran akan lamanya waktu seperti contoh di atas, dan kenalilah detail dari apa yang Anda kerjakan. Dengan SADAR akan berapa lamanya waktu berjalan, ini akan memperkuat kemampuan Anda untuk mengatur jadwal Anda. Manajemen waktu.

3. Meningkatkan pengetahuan tentang aktivitas yang dijalankan
Seringkali kita ternyata terlalu menyederhanakan proses kegiatan. Misalnya dari rumah ke kantor. Kita suka berpikir dari rumah masuk mobil lalu seperti naik mesin waktu tiba-tiba kita sudah ke kantor. Padahal sebetulnya ada urutannya secara kronologis
- Mempersiapkan barang yang akan dibawa ke kantor
- Sarapan
- Memakai sepatu
- Menuju garasi, memanaskan mobil
- Keluar pagar harus menutup pagar terlebih dahulu
- Di jalan harus beli bensin dulu
- Masuk pagar gedung kantor harus mencari parkir terlebih dahulu
- Dari parkiran harus jalan menuju lift
- Di depan lift harus menunggu dahulu

Nah, kita sering melupakan detail-detail seperti ini. Kan kita gak sekonyong-konyongnya dari mobil di garasi lalu sudah tiba-tiba duduk di ruang kantor kita kan?
Begitu pula dengan semua aktivitas kita lainnya, pada semua perkerjaan kita, pada dasarnya semua terjadi dari rangkaian beberapa kegiatan . Semakin kita mengenal detail dari kegiatan yang diperlukan untuk menuju suatu titik kegiatan lainnya, semakin cerdas kita bisa mengatur waktu untuk tepat waktu memenuhi sebuah jadwal.

4. Mengerti skala prioritas
Keterampilan dalam menyusun prioritas kegiatan atau tugas-tugas kita sangat mempengaruhi seseorang dalam mengatur waktunya. Butuh pengertian dan kesadaran tentang seberapa besar pentingnya dan seperti apa situasi dari setiap tugas atau kegiatan kita, dalam mengetahui dalam urutan prioritas nomor berapa kita meletakan sebuah kegiatan atau tugas.

5. Mempunyai rencana alternatif atau cadangan
Mempunyai rencana alternatif atau cadangan bisa menyelamatkan diri kita dari keterlambatan. Misalnya kita ada jadwal meeting sementara waktu sudah mepet, namun di jalan kita berencana mengisi bensin. Saat mendekati POM bensin, ternyata antriannya panjang. Jalan alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan mengisi bensin setelah meeting saat kembali ke kantor. Jadi kita tetap hadir meeting tepat waktu, namun tetap bisa memenuhi kebutuhan isi bensin kita setelahnya.
Hal ini adalah contoh sederhana. Point yang ingin disampaikan disini adalah kemampuan kita mengolah dan memproses berbagai solusi alternatif dalam menghadapi sebuah situasi, membuat kemampuan kita untuk mengatur waktu semakin kuat.

6. Kemampuan menghargai diri sendiri dan orang lain
Kembali lagi yang menjadi dasar yaitu kesadaran kita dalam menghargai diri sendiri. Bagaimana kita memperlakukan waktu berkaitan dengan bagaimana kita menyikapi diri sendiri. Demikian juga bagaimana kita menyikapi diri sendiri akan memberikan impact terhadap bagaimana kita menyikapi orang lain. Bagaimana kita menghargai waktu orang lain, jadi berkaitan dengan bagaimana kita menghargai waktu diri kita. Kita tentu tidak suka jika seseorang ngaret dengan janjinya terhadap kita, demikian juga orang lain tidak suka jika kita ngaret saat berjanji dengan kita. Pengertian bahwa jika satu hal terlambat bisa berkelanjutan kepada keterlambatan-keterlambatan lainnya, itu berlaku pada diri kita maupun kepada orang lain.

Kemampuan kita untuk mengerti tentang kehidupan berkaitan erat dengan konsep kita memandang waktu. Kemampuan bangsa kita untuk maju, berkaitan dengan konsep masyarakat dalam memberlakukan waktu.
Keterlambatan mencegah terjadinya kesuksesan. Keterlambatan mencegah pertumbuhan. Keterlambatan bisa membuat kita kehilangan kesempatan untuk maju. Keterlambatan, bisa merugikan sejumlah investasi, kerja, dan tenaga yang sudah dikeluarkan untuk sebuah proyek atau sebuah tugas, sekecil apapun itu.
Waktu itu berharga. Seberapa berharga waktu bagi seseorang, bergantung dari bagaimana seseorang menghargai kehidupan.

Apakah kita sudah menjadi bangsa yang berbudaya menghargai waktu?

Bagaimana seseorang menyikapi waktu adalah bagaimana seseorang menyikapi dirinya dan hidupnya. Bagaimana masyarakat menyikapi waktu adalah bagaimana masyarakat menyikapi diri serta kehidupan masyarakat tersebut. Bagaimana sebuah bangsa menyikapi waktu adalah bagaimana bangsa tersebut menyikapi kehidupan dalam bangsa tersebut.

sumber : http://id.omg.yahoo.com

Trik Menghabiskan Gaji Tanpa Rasa Bersalah


Setiap orang memiliki cara dalam mengelola keuangan. Prinsipnya, pendapatan rutin bulanan sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhan dan menyisakan uang untuk tabungan. Lantas, sudahkah pendapatan Anda disisihkan setiap bulannya untuk tabungan?
Sejumlah peserta workshop perencanaan keuangan bertema "Salary Vs Selera", yang digelar EXPERD, Sabtu (24/7/2010) di Barcode, Kemang, Jakarta, menyatakan kesulitannya dalam mengelola keuangan. Sistem amplop, misalnya, tak menjadi solusi keuangan dan akhirnya penghasilan rutin tak bersisa setiap bulannya.
Perencana keuangan, Ahmad Gozali, menjelaskan, perlu konsistensi untuk menjalani perencanaan keuangan. Khusus untuk sistem amplop, misalnya, dibutuhkan 21 hari untuk mengubah kebiasaan, ditambah sifat jujur dan disiplin untuk menjalankannya.
"Sebenarnya yang perlu diubah lebih dahulu adalah mindset agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Jika sebelumnya fokus pada cara menyisakan uang, maka ubah mindset dengan cara yang baik untuk menghabiskan uang dari penghasilan bulanan. Jangan menyisakan uang, tetapi habiskan dengan cara menyenangkan. Karena uang memang untuk dibelanjakan dan gajian untuk dihabiskan," tutur Gozali memaparkan konsepnya dalam mengelola keuangan saat workshop.
Menghabiskan uang gajian ala Gozali ini jangan diartikan perilaku konsumtif yang cenderung mengedepankan keinginan (selera) dan bukannya kebutuhan. Cara mengelola keuangan ini dilakukan dengan empat tahapan prioritas:
1. Kewajiban agama/sosial, 10 persen dari penghasilan
Menurut Gozali, dalam menentukan prioritas, Anda perlu menentukan pengeluaran dengan melihat faktor risiko (tinggi, menengah, rendah) dan fleksibilitasnya. Pengeluaran yang fleksibel bersifat jangka panjang yang masih bisa ditawar, sedangkan lawannya, yakni kebutuhan tidak fleksibel atau tetap (fix), bersifat jangka pendek.
"Kewajiban agama atau sosial, seperti zakat (Muslim), perpuluhan (Nasrani), berada dalam prioritas pertama. Pengeluaran ini sifatnya fix, 2,5 persen untuk zakat, misalnya, ini tak bisa ditawar. Jadi, keluarkan dana zakat saat menerima gajian setiap bulan," ujar Gozali.
2. Cicilan utang, maksimal 35 persen dari penghasilan
Pengeluaran ini sifatnya juga fix dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, Anda harus memenuhi kewajiban ini setiap bulan saat awal menerima gajian. Cicilan seperti KPR, kendaraan, kartu kredit, dan lainnya perlu dilunasi sesuai pembelanjaan Anda.
"Bunga semakin tinggi jika kewajiban ini tidak segera dipenuhi. Selain faktor psikologis, bagi orang normal Anda akan mengalami gangguan psikologis jika terlilit banyak utang. Belum lagi konsekuensi legal jika kredit di bank macet," kata Gozali.
3. Kebutuhan masa depan, minimal 10 persen dari penghasilan
Menabung, berinvestasi, dan membeli asuransi adalah sejumlah bentuk kebutuhan masa depan yang harus dialokasikan dari penghasilan bulanan. Kebutuhan ini menjadi penting karena kondisi keuangan selalu dinamis. Apalagi bagi karyawan, di mana ketahanan gaji memungkinkan untuk naik, turun, atau bahkan tak berpenghasilan alias kehilangan pekerjaan (PHK misalnya). Sifat dari pengeluaran ini fix dan berisiko tinggi.
4. Biaya hidup, 40-60 persen dari penghasilan
Jika ketiga kewajiban di atas sudah dipenuhi begitu Anda menerima gaji bulanan, gunakan sisanya untuk memenuhi semua kebutuhan rutin bulanan, seperti sembako, listrik/air, uang sekolah anak, iuran lingkungan/keamanan, termasuk yang terkait hobi seperti membeli buku, menonton film, atau pengeluaran entertainment lainnya (yang sifatnya keinginan).
"Dengan menjalani, Anda takkan kehabisan uang saat awal menerima gaji. Jika pun Anda tergiur membeli barang diskon di mal, Anda sudah menyadari sisa uang Anda (setelah dikeluarkan untuk tiga prioritas teratas) tak akan cukup lagi untuk berbelanja. Karena masalah utama yang dialami banyak orang dengan penghasilannya adalah uang cepat habis terpakai begitu menerima gaji," ungkap Gozali.
Gozali menegaskan prioritas membelanjakan uang adalah membayar utang, lalu dahulukan saving daripada shopping yang keinginannya tak pernah bisa dibatasi.
Sebesar apa pun penghasilan Anda, uang takkan tersisa setiap bulannya jika masih menggunakan pola lama. Jadi, jika Anda sepakat dengan Gozali, habiskan penghasilan rutin Anda dengan membelanjakan sesuai empat prioritas utama. Pastikan sifat konsumtif untuk memenuhi selera ada di urutan paling akhir.

sumber: www.kompas.com

Thursday, August 26, 2010

Langsing Berkat Diet Golongan Darah



Frustasi dengan program diet pelangsingan berat badan yang selalu gagal? Mungkin Anda perlu mencoba program penurunan berat badan dengan mengatur pola makan sesuai golongan darah. Cara ini menjadi pilihan sejumlah selebriti dunia.
Seperti dikutip dari laman Times of India, program diet golongan darah telah lama menjadi rahasia diet tubuh banyak bintang dunia. Salah satu penyanyi yang mengaku menjalani diet golongan darah adalah Cheryl Tweedy.
"Ibuku bercerita tentang 'Eat Right For Your Type', yang menunjukkan apa yang harus dimakan dan apa yang harus dihindari tergantung pada golongan darah Anda," katanya dalam wawancara baru-baru ini.
Pengikut lainnya bahkan telah membuktikan, bahwa program diet yang satu ini bekerja efektif mengurangi penumpahan lemak, meningkatkan energi, bahkan mencegah penyakit. Konsumsi makanan sesuai jenis golongan darah akan mempermudah Anda mencernanya.
Untuk itu, ketahui lebih jauh tentang diet berdasarkan tipe golongan darah.

Golongan darah O
O merupakan golongan darah tertua, sehingga orang-orang dengan tipe ini merasa memiliki golongan darah terbaik. Pemilik golongan darah ini cenderung berprestasi tinggi dengan banyak energi dan sangat terorganisir.
Makanan yang bisa dimakan dengan bebas yakni daging tanpa lemak dan ikan. Sementara karbohidrat dan susu harus dikurangi.
Sedangkan olahraga yang pas untuk pemilik golongan darah O adalah cardio. Latihan di pagi hari lebih baik daripada malam hari. Jogging, bersepeda, berenang, atau jalan cepat juga bisa menjadi latihan yang pas untuk Anda.

Golongan darah B
Tidak ada golongan darah yang melambangkan segala sesuatu dengan 'ekspresi moderasi' lebih dari B. Pemilik golongan darah ini cenderung sangat praktis.
Umumnya tipe golongan darah B lebih mudah menurunkan berat badan. Golongan darah B, bebas mengonsumsi daging, ikan, kopi, sayur-sayuran dan biji-bijian gandum. Namun, makanan olahan harus dihindari.
Sementara olahraga yang pas untuk jenis golongan darah ini adalah latihan moderat, yang menggunakan otak serta tubuh. Tim olahraga seperti kelas menari, netball atau kelas lainnya bisa menunjang diet jika dilakukan dua atau tiga kali seminggu .

Golongan darah A
Orang yang memiliki golongan darah ini cenderung sangat kreatif, pemecah masalah yang baik dan bisa sangat sensitif.
Golongan darah A perlu lebih banyak mengonsumsi protein dan biji-bijian. Kurangi makan daging dan lebih banyak sayuran, karbohidrat gandum. Makanan yang boleh dikonsumsi adalah kacang-kacangan, biji-bijian, sereal, pasta, buah dan sayuran. Sementara produk susu harus dihindari jika rentan terhadap alergi. Jangan terlalu banyak konsumsi daging.
Tipe orang dengan golongan darah ini biasanya kurang aktif berolahraga. Mereka cenderung lebih cocok melakukan olahraga yang santai selama 30 menit, seperti yoga, tai chi, berjalan, dan olahraga outdoor.

Golongan darah AB
Kombinasi jenis A dan B, Anda memiliki komponen makanan dari keduanya. AB memiliki bakat cerdik menjadi kreatif, memiliki pemikiran yang baik untuk bisnis dan bergaul dengan orang.
Hindari terlalu banyak daging. Ganti paket makanan Anda dengan makanan vegetarian dan jangan terlalu banyak mengonsumsi daging. Ikan, sayuran, karbohidrat dan biji-bijian adalah contoh makanan yang bebas dikonsumsi kapan saja.
Sementara jenis olahraga yang cocok untuk tipe golongan darah ini adalah yoga atau pilates seminggu sekali dan beberapa sesi boleh mencoba melakukan jogging ringan secara intens.

sumber: www.vivanews.com

Monday, August 23, 2010

Repost : Mengapa Kita Tidak Merasa Sedang Melakukan Keburukan?


Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Tidak punya hati. Begitu biasanya kita menyebut orang-orang yang tega melakukan sesuatu yang melampaui batas. Nyaris setiap hari, di televisi dan media masa lainnya kita menyaksikan orang-orang saling berdebat membela diri. Para pengacara ngeyel soal ketidakterlibatan kliennya. Kita sangat jarang mendengar seseorang yang bersalah secara jantan mengatakan;”Benar, saya telah mengambil sesuatu yang bukan hak saya.” Bahkan saat berbohong, keseluruhan bahasa tubuhnya seolah mengatakan bahwa itulah kebenaran yang sesungguhnya. Mengapa bisa begitu ya?

Salah satu mata pelajaran yang saya sukai ketika bersekolah adalah tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Khususnya, tentang bagaimana tubuh melakukan metabolisme di tingkat selular sehingga setiap sel didalam tubuh kita bisa hidup. Anda tentu masih ingat bahwa setiap makanan yang kita telan mengalami proses digesti dalam saluran cerna. Setelah dicerna, kemudian saripati makanan masuk ke dalam usus kecil atau intestin. Sedangkan usus 12 jari adalah tempat utama dimana proses penyerapan sari makanan melalui vili-vili terjadi. Sari makanan menembus membran sel vili untuk kemudian dilarutkan dalam darah.

Jika proses itu kita sederhanakan, darah yang sudah berisi sari makanan itu mengalir menuju ke jantung. Lalu jantung berkontraksi hingga darah mengalir sampai ke pembuluh kapiler. Pembuluh darah di perifer ini memiliki kemampuan untuk melepaskan sari-sari makanan dan memberikannya kepada setiap sel yang dilintasinya. Kira-kira mirip dengan tukang koran yang melemparkan korannya ke depan pintu rumah kita. Setelah itu, sel-sel tubuh mengambil sari makanan, lalu dengan bantuan oksigen memetabolismenya. Proses metabolisme menghasilkan enerji untuk beraktivitas atau material lain untuk tumbuh atau regenerasi sel. Sel hasil regenerasi itu akan menjadi matang, sedangkan sel sebelumnya menjadi tua dan mati. Proses ini berjalan terus menerus sehingga sel-sel dalam tubuh kita merupakan hasil dari segala sesuatu yang kita makan.

Jika kita perhatikan, setiap tindakan buruk memiliki ’alasan ekonomi’. Artinya, ada unsur materi yang terlibat. Misalnya, ketika seseorang mencuri, merampok, korupsi atau menipu. Setelah tangan kita mengambil, kemudian kita memakannya. Jadi, setelah tangan, maka organ paling penting yang tercemar berikutnya adalah lidah. Makanya tidak mengherankan jika setelah mengambil sesuatu yang bukan hak kita, maka dosa kita berikutnya adalah ’berbohong’. Mengapa kita berbohong? Karena lidah kita sudah dibentuk dari makanan yang buruk. Makanya, kata-katanya juga menjadi buruk. Semakin banyak kita mengambil, semakin terampil kita berbohong. Semakin sulit untuk mengakui perbuatan buruk kita.

Orang bilang, jika kita punya hati nurani maka tidak mungkin bisa berbohong berkali-kali. Itu benar. Ada yang belum saya ceritakan tentang proses peredaran darah itu. Jika Anda membaca literatur, maka Anda akan tahu bahwa setelah menyerap sari makanan di usus halus, darah yang berisi makanan dari nafkah bukan hak kita itu tidak langsung menuju ke jantung. Tidak langsung menuju ke jantung? Iya. Kemana dong jika demikian? Darah itu terlebih dahulu menuju ke hati. Jadi, hati tidak perlu menunggu kiriman dari hasil pompaan jantung untuk mendapatkan darah yang kaya nutrisi. Artinya, hati adalah organ penting pertama yang dikunjungi darah berisi makanan tak halal itu. Jadi, sel-sel baik dalam hati segera diganti oleh sel-sel baru yang tumbuh dari makanan yang buruk. Oleh sebab itu, setelah lidah kita berdusta; selanjutnya hati mengiringi kebohongan-kebohong an yang kita katakan. Padahal, hati adalah benteng pertahanan terakhir yang bisa menjaga kita dari
perbuatan-perbuatan yang tidak pantas dilakukan.

Bisakah Anda membayangkan apa yang terjadi jika ’benteng terakhir’ penjaga kebaikan dan keluhuran budi itu sudah tercemar juga? Tentunya kita tidak lagi bisa membedakan antara baik dan buruk. Makanya, kita akan merasa benar meskipun tengah melakukan perbuatan nista. Tapi kan tidak semua perbuatan buruk bermuatan ekonomi. Misalnya? Membolos. Mengkhianati pasangan. Berpura-pura sakit kepada atasan. Mengganggu istri orang lain. Dan sebagainya. Tidak ada faktor ekonomi bukan?

Coba perhatikan, biasanya seseorang tidak langsung melakukan perbuatan nista seperti itu. Artinya itu semua itu bukanlah dosa pertama. Dosa pertama manusia biasanya selalu berurusan dengan faktor ekonomi. Jadi mari kita sebut semua hal diatas itu sebagai ’dosa level kedua’. Tanyalah orang-orang yang melakukan tindakan asusila, misalnya; pernahkah dia memakan nafkah tidak halal? Biasanya pernah. Bagaimana melihat kaitan dosa ’level pertama’ dengan dosa ’level kedua’?

Setelah darah berisi nutrisi tidak berkah itu mencapai jantung, dia dipompa ke sekujur tubuh, bukan? Organ penting apa yang dekat dengan Jantung? Paru-paru. Seluruh sel paru-paru diganti dengan sel-sel dari nafkah buruk. Itulah sebabnya, setiap tarikan nafas kita selalu dipengaruhi oleh perilaku buruk. Selama kita bernafas dengan sel-sel buruk itu, selama itu pula kita hidup dengan spirit yang buruk. Jadi, selama hayat masih dikandung badan; kita akan selamanya bernafas dalam keburukan.

Organ penting berikutnya yang dekat ke jantung adalah otak. Tepat ketika darah berisi nutrisi buruk itu menghidupi sel otak, maka pikiran kita pasti cenderung kepada ide dan pemikiran yang buruk. Jangan heran jika setelah sukses melakukan dosa ’level pertama’ kita semakin jago untuk merencanakan dosa di ’level-level berikutnya’. Bukankah otak kita sudah dijejali nutrisi yang buruk? Sebentar dulu, bukankah sel otak itu tidak melakukan regenerasi setelah dia mati? Menurut literatur memang begitu. Tetapi, otak itu bekerja dengan energi yang dihasilkan oleh proses metabolisme nafkah tidak berkah. Makanya, dia sangat sulit menghasilkan pemikiran yang positif dan baik. Otak kita semakin cerdas mencari akal untuk melakukan keburukan-keburukan lainnya.

Guru mengaji saya pernah mengatakan pesan Nabi bahwa keburukan itu kalau baru sampai kepada niat belum dicatat oleh malaikat sebagai maksiat. Baru menjadi dosa jika sudah dilakukan. Jadi aman, bukan? Aman. Tetapi, coba perhatikan. Dari jantung darah bernutrisi laknat itu dikirim ke sel-sel di tangan dan kaki kita. Kulit kita. Mata kita. Hidung kita. Telinga kita. Seluruh sel didalam tubuh kita. Kira-kira, perilaku dan tindakan seperti apa yang akan dilakukan oleh sekujur tubuh kita jika demikian? Pastilah sekujur tubuh kita akan bersekongkol dengan otak yang sudah menjadi kotor itu agar setiap gagasan buruk itu dapat dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Jika sudah demikian, kita tidak ubahnya menjadi seperti monster. Tubuh kita saja yang masih berujud manusia, tapi seluruh daleman sel-selnya sudah tidak lagi memiliki sifat manusiawi. Asalnya dari mana? Dari nafkah tidak berkah yang kita makan.

Jadi, sekarang kita mengerti mengapa para pencuri atau ahli korupsi dan pengemplang BLBI bersikeras mengatakan;”Saya tidak melakukannya!” meskipun ada cukup bukti. Karena seluruh sel-sel hidup dalam tubuh yang tumbuh dari nafkah yang buruk tidak memiliki kesadaran lain selain berpikir, barkata, dan bertindak yang buruk-buruk.

Ada orang yang ngotot mengatakan; ”Dosa pertama saya tidak berkaitan dengan faktor ekonomi. Jadi, saya menjadi orang jahat pasti karena Tuhan salah mendisain sel-sel tubuh saya.” Ada yang seperti itu? Ada. Lantas bagaimana caranya kita memahami fenomena itu? Sederhana. Tanyakan kepada Ayah atau Ibu kita; apakah mereka pernah memberi kita makanan dari hasil korupsi, mencuri, menipu atau apapun yang bukan menjadi hak kita? Setiap manusia itu lahir dalam keadaan suci. Namun, jika setelah lahir kita diberi nutrisi oleh orang tua dengan nafkah yang kotor, maka kesucian itu akan segera berganti. Makanya, tidak mengherankan jika sejak kecil pun kita bisa melakukan perbuatan-perbuatan nista. Oleh sebab itu juga, jika kita korupsi, maka anak dan istri kita akan kompak membela kita. Meskipun logika pembelaan mereka sudah terbalik-balik. Pantaslah jika guru mengaji saya mengatakan bahwa Sang Nabi suci mewanti-wanti agar kita memberi anak dan istri nafkah yang
baik.....

Kita tahu bahwa kebenaran tidak bisa bercamur aduk dengan kebatilan. Kabaikan tidak senang berteman dengan keburukan. Ini menjelaskan, mengapa sekujur tubuh kita begitu kompak untuk melakukan kebejatan-kebejatan . Lidah kita terampil berdusta. Mimik wajah kita pandai memasang roman kesungguhan. Dan hati kita, seolah-olah tidak lagi berisi nurani. Karena, sel-sel tubuh yang dibangun dari nutrisi buruk akan dengan suka cita besekongkol dengan gagasan-gagasan buruk, dan tindakan terkutuk. Sebaliknya, beraaaaaaat sekali rasanya untuk berbuat baik. Karena tubuh yang dibangun dengan nafkah yang buruk tidak suka bergaul dengan segala hal yang baik. Persis seperti firman Tuhan melalui Sang Nabi; ”....bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan.” Semua itu berasal dari hal sepele; memakan makanan yang bukan hak kita.

Semoga Tuhan berkenan memaafkan dosa-dosa kita dimasa lalu. Dan memberi kita nafkah yang berkah. Setelah nafkah itu berkah, semoga juga jumlahnya melimpah.

Mari Berbagi Semangat!
Sumber : Dadang Kadarusman
www.bukudadang. com dan www.dadangkadarusman.com

Catatan Kaki:
Berpuasa adalah salah satu cara untuk mensucikan sel-sel tubuh kita dari nafkah yang buruk. Karena dalam sahur ada berkah. Dalam buka ada ampunan. Kalau puasanya benar, semoga kita bisa kembali kepada fitrah.

Wednesday, August 18, 2010

Tips Untuk Si Tukang Telat



Apakah Anda termasuk sering telat? Baik ke kantor ataupun janjian dengan teman? Baca ni tips jitu, go on...


Anda pun tidak bisa mengerti mengapa Anda selalu datang terlambat ke kantor atau ke janji dengan si dia. Bahkan Anda sudah mencoba memutar seluruh jam di rumah 15 menit lebih dari yang seharusnya. Rasanya sangat bersalah jika harus mendengarkan keluhan rekan kerja tentang kebiasaan Anda datang terlambat setiap hari. Tak ingin lagi menjadi “Miss Telat”? Ikuti langkah berikut.

Langkah pertama (dan tersulit) yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi akar permasalahan keterlambatan Anda. Mengapa langkah ini menjadi yang tersulit, karena tak banyak orang yang berani melihat ke dalam dirinya sendiri dan mengakui kelemahannya. Ketika Anda menjadi seseorang yang cukup berani untuk mengakui kelemahan Anda, saat itulah Anda bisa mengambil tindakan untuk mengatasi kelemahan itu. Ada banyak alasan Anda selalu terlambat, namun beberapa alasan yang paling umum adalah;

1. Tidur terlalu larut
Perhatikan kebiasaan Anda di pagi hari. Saat alarm berbunyi, apakah Anda menekan tombol snooze (untuk menambah waktu 5 menit hingga alarm berbunyi kembali)? Atau Anda sengaja menambah waktu tidur hingga sangat dekat waktu berangkat? Ini adalah tanda-tanda Anda kekurangan tidur. Ada baiknya Anda mempercepat jam tidur. Kebanyakan orang, khususnya yang bekerja dan aktif, tak mendapatkan waktu tidur yang cukup, kekurangan tidur bisa jadi penyebab seseorang kurang bahagia dan tidak sehat. Cobalah untuk tidur lebih cepat setiap malam selama seminggu, lihat perbedaannya pada tubuh dan perasaan Anda.

2. Tambah satu
Mungkin terdengar tak umum, tapi kebiasaan menunda pekerjaan atau tugas hingga sebelum berangkat bisa menjadi penyebab keterlambatan Anda. Misal, sebelum berangkat, Anda menyempatkan diri membalas satu surat elektronik dulu, atau membawa keranjang baju kotor ke dekat mesin cuci, atau hal-hal yang terlihat sepele lainnya. Cara mengatasinya, cobalah untuk mengingatkan diri dan membagi hal-hal yang bisa Anda kerjakan dari kantor (membaca surat elektronik) dan yang harus dikerjakan di rumah. Usahakan untuk berangkat lebih awal. Katakan pada diri Anda, bahwa Anda harus tiba di kantor baru boleh membaca surat elektronik itu.

3. Menyepelekan waktu perjalanan
Mungkin memang hanya butuh 20 menit untuk berangkat ke kantor, itu pun jika jalanan kosong. Anda belum memperhitungkan penghambat perjalanan yang bisa datang tak terduga. Misal, ada pohon tumbang di tengah jalan, sehingga mobil Anda terjebak macet, atau kereta api sedang mengalami gangguan teknis. Kejadian-kejadian bisa saja terjadi di luar dugaan. Karenanya, supaya tidak lagi mendapatkan cap “Miss Telat”, Anda bisa memastikan untuk berangkat lebih cepat, atau menetapkan menit ke berapa Anda harus berangkat. Misal, perjalanan ke kantor butuh waktu 20 menit, jam masuk adalah pukul 08.00, jam paling telat Anda berangkat adalah 07.20. Jangan kompromi lagi. Waktu yang tersisa di kantor bisa Anda gunakan untuk menyiapkan mood atau sekadar menyeruput teh.

4. Kurang persiapan
Mencari benda-benda penting di pagi hari bisa menghabiskan waktu Anda. Cobalah untuk menyiapkan wadah untuk benda-benda penting itu, dan pastikan Anda selalu menyimpan barang-barang tersebut di situ. Contohnya, kunci, dompet, telepon, kaca mata, dan lainnya. Salah satu hal yang mengganggu lainnya adalah kurang persiapan dalam penampilan. Supaya di pagi hari tidak terburu-buru saat mencari celana hitam yang sepadan dengan atasan Anda, atau mencari sepatu yang warnanya senada dengan tas Anda, siapkanlah pakaian yang mau Anda kenakan di malam sebelumnya.

5. Bukan Anda, tapi mereka
Anda merasa sudah menyiapkan segalanya di pagi hari. Anda sudah siap berangkat, tapi anak dan suami masih saja mencari barang-barang mereka, padahal butuh 30 menit perjalanan, dan sekarang sudah saatnya berangkat. Meski sulit untuk memacu diri supaya lebih disiplin, tapi lebih sulit lagi untuk membuat orang lain untuk juga disiplin. Yang bisa Anda lakukan adalah mengajar si kecil, dan mengajak suami untuk menata barang-barang mereka di titik-titik tertentu. Ajar mereka untuk menyiapkan pakaian mereka sendiri pada malam hari sebelumnya. Siapkan bekal makan siang lebih pagi lagi, atau susun menunya berhari-hari sebelumnya supaya tidak beradu pilihan di pagi hari.

6. Anda tak suka tempat tujuan
Perasaan tak mau berangkat ke kantor, atau mencari-cari alasan agar tidak usah masuk adalah salah satu ciri Anda tidak betah di tempat itu. Bermalas-malasan, mengulur waktu, atau mencari celah agar tidak usah ke kantor merupakan sebuah sinyal dari tubuh Anda untuk melepaskan diri dari tempat itu. Mungkin sudah saatnya mencari tempat baru?

7. Pihak lain
Anda sedang dalam rapat internal mingguan, tapi presentasi rekan Anda terasa lamban, padahal Anda seharusnya presentasi ke klien di tempat lain. Kadang hal semacam ini tidak bisa dihindari, namun kenalilah masalahnya. Apakah rapat internal mingguan selalu bertele-tele dan melebar hingga satu jam padahal bahasannya tidak terlalu banyak? Apakah ada satu orang yang selalu membuat rapat jadi lama? Jika Anda menghadapi masalah ini berulang-ulang, identifikasikanlah permasalahannya. Ketika sudah diketahui penyebabnya, Anda bisa membangun strategi untuk mengatasinya. Misal, Anda yang pimpin rapatnya, jadi moderator topik perbincangan agar tidak melebar dan tetap fokus.

sumber : www.kompas.com

Atasi Karyawan Telat

Anak buah yang acapkali telat dan tidak disiplin mungkin salah satu masalah klasik yang sering Anda hadapi sebagai seorang pemimpin. Saat semua karyawan telah memulai aktifitas mereka masing-masing di kantor, "si biang telat" baru saja menunjukkan batang hidungnya. Macet, hujan, kesiangan adalah beberapa alasan yang sering dipakai. Terdengar meyakinkan tapi kenyataannya banyak karyawan lain yang juga menghadapi masalah yang sama tidak terlambat datang ke kantor.

Berulang kali teguran dan peringatan dilayangkan, namun umumnya perubahan hanya terjadi di beberapa hari pertama. Setelah itu, sang karyawan raja telat kembali ke kebiasaan lamanya. Memusingkan bukan ?


Datang telat memang bukan masalah yang sangat penting jika dibandingkan dengan masalah yang lain seperti karyawan yang menggelapkan uang, atau menjual rahasia perusahaan. Tapi masalah menjengkelkan ini bisa membuat manajemen frustasi dan mempengaruhi produktifitas perusahaan dan kinerja karyawan lainnya. Bahkan di perusahaan retail, jasa serta manufakturing, keterlambatan karyawan bisa memberikan pengaruh cukup besar bagi produktifitas perusahaan.

Walaupun masalah ini sangat menjengkelkan, Anda tidak disarankan menghadapinya dengan kepala panas dan segera memecat karyawan tukang telat ini. Pertahankan coolness dan kontrol kemarahan Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah menyingkirkan kebiasaan telat karyawan tersebut, bukan menyingkirkan karyawan Anda. Ikuti langkah-langkah berikut ini!

1. Tanyakan segera penyebab keterlambatan karyawan tersebut setiap kali ia terlambat.
Buat daftar yang memuat data detail seperti tanggal, jam dan penyebabnya. Karyawan yang telat harus mengetahui bahwa keterlambatan mereka diperhatikan perusahaan.

2. Adakan pertemuan dengan yang karyawan tersebut.
Lalu heart to heart dan berbekal data keterlambatan mereka, jelaskan akibatnya bagi perusahaan dan karyawan lainnya. Sebelum menyampaikan konsekuensi yang didapatkan, tawarkan solusi dengan melibatkan karyawan. Kesepakatan yang diambil tentu saja harus menguntungkan kedua belah pihak.

3. Buat kesepakatan tertulis yang disetujui dan ditandatangani kedua belah pihak.
Pastikan bahwa karyawan tersebut memahami konsekuensi yang akan ia terima jika melanggar kesepakatan bersama.

4. Monitor perkembangan karyawan tersebut
Kesan yang harus ditampilkan adalah bahwa perusahaan konsisten dengan kesepakatan yang telah dicapai dan mengharapkan karyawan tersebut juga bersikap sama.

5. Jika selama proses monitoring karyawan tersebut tidak menunjukkan perubahan atau perbaikan, jangan ragu untuk menerapkan konsekuensi terberat yaitu pemutusan hubungan kerja.
Standar dan peraturan perusahaan tidak akan berfungsi efektif jika Anda sebagai pemimpin tidak konsisten.

Remember! :
Musuh Anda adalah kebiasaan buruk karyawan Anda, bukan karyawan Anda.

sumber www.jobsdb.co.id

Friday, July 30, 2010

Lama Tak Jumpa

Lama tak jumpa blog maksudnya. Dua bulan lebih tak mengisi dengan ide kreatif dan komentar suatu fenomena yang sedang booming saat ini.

Ada banyak hal terjadi. Mulai dari kasus Bank Century yang tak kunjung berujung, tambah lagi kasus video seleb, tabung gas elpiji yang sering meledak akhir2 ini dan anggota dewan yang suka "bolos" sidang. Hampir semua media bercerita sisi negatif saja, yang secara tak sadar membimbing pemirsanya untuk berprasanka negatif terhadap seorang atau sekelompok figur.

Terakhir pagi ini, ada berita tentang seorang artis senior yang mencoret gedung perwakilan rakyat dengan kata tegas, adil & jujur. Dan itu dilakukannya atas akumulasi kekecewaan yang tak kunjung bertemu dengan harapannya. Saya yakin itu pula yang dirasakan oleh banyak orang di negeri ini.

"Hmm....never ending story when you talk about this country. Everything is fucked-up. Always problem, but no solution". Tergelitik oleh pendapat salah satu bos saya di kantor yang berasal dari negara seberang sana, yang tak pernah dapat mengerti segala sesuatu yang sering terjadi di negara ini. Awalnya dia menganggap Indonesia seperti layaknya turis kebanyakan yang datang, adalah negeri yang ramah, indah, dll. Setelah 6 bulan berada di sini, akhirnya dia menemukan realitanya. Yah, seperti itulah komentarnya. Terlepas dari itu komentar untuk kehidupan politik maupun kehidupan senyatanya di sini.

Yah, faktanya seperti banyak kasus dan pemberitaan yang kesannya tak pernah ada akhir dan solusi yang jelas. Tegas, adil & jujur. Ada masalah ini itu, tak jarang dihadapi dengan gaya tegas, tapi jadi mlorot karena sesuatu hal. Perlakuan yang tak adil pun diterapkan, entah yang mana yang menjadi korban sebenarnya, atau pelaku yang semu yang hanya menginginkan tujuan kuasa semata. Informasi yang tidak jujur dikemukakan dengan kuatnya, hingga terkesan adu kekuasaan di media. Itu hal biasa.

Friday, April 23, 2010

Lebih Waspada kepada yang namanya "agen"

Agen apapun itu pasti sudah banyak sekali di sekitar kita. Mulai dari agen PRT, tiket bis, pesawat, kapal, makelar produk sampai pengurusan dokumen seperti KTP, SIM, STNK, BPKB, akte kelahiran, peijinan rumah, perusahaan dll . Untuk agen yang bekerja memproses dokumen milik pribadi biasanya hanya berupa agen yang bersifat invidual dengan kata lain "calo". Sedangkan untuk yang kelasnya perusahaan bisa dalam bentuk badan atau lembaga resmi. Seringkali di sini ketemu dengan orang yang kerjaan sambilannya ngurusin dokumen seperti notaris atau pegawai pemerintah yang mendirikan sebuah agen resmi. Yah, apapun istilahnya pada dasarnya agen itu produknya adalah jasa. Untuk mendapatkan jasa dari orang lain, agen harus pintar dulu merayu si orang itu untuk menggunakan jasa mereka. Tidak heran jika sepertinya lebih banyak pegawai agen yang perempuan daripada laki-laki, karena lebih "luwes" katanya.
Kenapa sih saya repot-repot menulis soal agen di sini? Terus terang, jadi sensi banget kalo dengar kata "agen". Karena baru-baru ini saya "dikerjai" agen untuk mengurus dokumen perijinan tenaga kerja asing (visa telex). Agen ini referensi dari manager saya yang sudah mengenalnya selama kurang lebih 7 tahun, meskipun bekerja jarak jauh Semarang-Jakarta, ini agen bisa dihandalkan dan dipercaya. Tetapi tidak untuk tahun ini. Proses 3 macam dokumen bisa diselesaikan dalam waktu 3-4 minggu, tapi sampai minggu keenam belum juga ada kabar darinya. Sangat sulit dihubungi mulai dari telpon, sms, email, dan akhirnya sampai saya harus mengecek sendiri di kantor dinas jakarta. Sayang, jawaban yang tidak memuaskan didapat. Malah ditawari jasa oleh petugas yang menjawab telpon saya.
Dengan kondisi yang serba dateline, karena TKA itu harus segera berangkat ke singapore, persiapan tiket, hotel, pengurusan visa di kedutaan, hampir putus asa rasanya karena tidak mendapat kabar dari agen. Apakah saya harus menyusul ke jakarta atau buat perpanjangan visa selama di Semarang? Jawabannya ternyata saya mendapat telpon dai dirjen imigrasi Jakarta yang mengabarkan bahwa visa telex sudah selesai dan bisa diambil. Kami berbincang-bincang sejenak tentang keadaan antara saya dan agen itu, dan dari petugas itu dapat informasi baru bahwa saya bukanlah korban yang pertama. Perusahaan juga sudah membayar tagihan dokumen itu ke agen dan pihak dirjen imigrasi belum menerimanya. Modus seperti itu rupanya yang si agen ini kerjakan. Hanya submit dokumen dan meninggalkannya begitu saja. Mau tak mau perusahaan yang memakai jasa si agen harus turun lapangan sendiri dan membayar lagi keperluan administrasinya.
Saat itu saya hanya merasa kecewa, jengkel tetapi agen ini tidak pernah saya bisa hubungi. Bagaimana bisa dia mempermainkan dan mempertaruhkan kepercayaan pelanggannya dengan cara seperti ini? Tidak banyak uang yang dilarikannya, tetapi kepercayaan yang besar itulah yang telah dia rusak sendiri.
Berhati-hatilah bekerja sama dengan agen. Yakinkan benar bahwa agen itu bisa dipercaya. Dapatkan referensi dari perusahaan besar yang menggunakan jasa yang sama, karena ini pertanda bahwa mereka melayani dengan profesional. Hati-hati dengan agen yang sifatnya perorangan. Susah dilacak jika sudah hilang kontak.
Untuk bapak agen, saya yakin kepercayaan pelanggan yang telah bapak dapatkan selama ini tentunya tidaklah mudah. Bapak harus berjuang keras mendapatkan kepercayaan itu dan berjuang keras untuk mempertahankannya agar kami sebagai pelanggan selalu mencari bapak untuk menggunakan jasa agensi bapak. Mengapa bapak harus kehilangan kepercayaan ini? Bukankah kepercayaan itu modal utama untuk melanjutkan bisnis yang menjual jasa? ...

Thursday, April 08, 2010

Menulis di atas pasir

Re-posted dari blog lain.
Terima kasih inspirasinya dan semoga bermanfaat.

Posted by: "Mohamad Yunus" yunus@widatra.com
Wed Apr 7, 2010 9:40 pm (PDT)



Ini adalah sebuah kisah tentang dua orang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir.

Dî tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras.....

Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis ϑî atas pasir :

HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia

mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis dî sebuah batu :

HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU

Suami bertanya : “kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya dî atas pasir dan sekarang

kamu menulis dî atas batu ?”

Istrinya sambil tersenyum menjawab :

“Ketika hal buruk tjd, kita harus menulisnya dî atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan

menghapus tulisan itu..

Dan bila sesuatu yang luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya dî atas batu hatiku, agar

tidak bisa hilang tertiup angin.

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Terkadang

malah sangaatt menyakitkan, Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.

Yang terpenting dr pelajaran dî atas, adalah : Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR

untuk semua hal yang menyakitkan dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ....

Semoga kita semua mengerti betapa berharganya sebuah " KELUARGA" :)

Apa Kata Dunia...

Duh. Gemes rasanya kalau ingat iklan ini. Iklan yang menayangkan bahwa jika hari gini ga bayar pajak, apa kata dunia... Tetapi setelah terungkap dengan kasus penggelapan uang pajak dan restitusi pajak dari salah satu seorang pegawai pajak, bukan main kecewanya. Tidak hanya kecewa, tetapi juga marah. Marah yang besar. Bagaimana bisa hal seorang pegawai pajak malah mengkorupsi pajak??? Apa kata dunia....?
Biasa? Iya, hal ini dikatakan adalah hal biasa yang dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab. Bahkan nilai nominalnya pun berkali lipat daripada jumlah yang terungkap. Wow...
Dari sini, dapat kita pelajari bahwa sistem pengawasan internal di kantor pajak tidak seketat pengawasannya kepada wajib pajak. Jika tidak bayar pajak, wajib pajak kena denda. Lalu bagaimana dengan petugas pajak sendiri? Wajib pulakah mereka melapor kekayaan dan "bayar pajak"? Lalu, bagaimana dengan ganjaran buat mereka yang saat ini ketahuan menggelapkan pajak? Berapa milyar uang yang mereka "ambil" dari pihak yang semestinya dapat menerima dan menggunakan uang itu demi menyambung hidup mereka?
Masih banyak yang harus kita benahi, tetapi yang paling penting adalah benahi diri, jasmani dan rohani, jiwa raga, pikiran dan perasaan. Sifat tamak, rakus, greedy telah menguasai mereka untuk memuaskan nafsu hedonis. Sekali coba, pasti ketagihan. Tetapi, hidup mereka tidak akan pernah tenteram. Batin dan jiwa mereka akan selalu mengenang dan mengenang perbuatan mereka dan selalu berpikir bagaimana caranya menyembunyikan sumber kegelisahan sepanjang hidupnya. Sungguh kejam. Tapi itu layak mereka dapatkan. Sempat terdengar selentingan orang berbicara ketika saya sedang dalam perjalanan ke Solo, bahwa kalangan rakyat biasa sibuk memikirkan bagaimana cara menyambung hidup di kemudian hari. Dan para "maling" uang rakyat sibuk sembunyi dan berdiam diri, menunggu ketakutan mereka terealisasi dengan baik. Sungguh lelah pastinya.
Dan saya pikir, mereka ada benarnya. Apa kata dunia...

Wednesday, April 07, 2010

Semua pasti ada hikmahnya

Hari ini saya melihat seorang teman di kantor yang sedang bersedih. Tampak diraut mukanya bahwa ia baru saja menangis tersedu-sedu di toilet (tentunya). Dia berusaha tegar namun saya yang merasa dekat dengannya dapat tahu apa yang sedang dia rasakan.
Dia adalah seorang istri dan punya 2 anak. Dia salah satu karyawan yang menjadi peserta "babat alas" sewaktu awal tahun berdirinya pabrik kami. Dengan dedikasinya dia berusaha total bekerja dan pernah menjadi the best chief di office kami pada waktu ajang award di kantor. Sampai akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di tempat lain yang lebih bonafid, bergengsi dan dengan salary 2 kali lipat dari yang dia dapat saat ini. Tetapi, ketika itu dia cerita bahwa dia hanya ingin menguji kompetensi dirinya, apakah dia masih bisa "dihargai" lebih dan tidak bermaksud untuk pindah dari pabrik ini karena sudah timbul rasa "memiliki". Dan hasilnya, setelah melakukan diskusi dan pemikiran, dia tetap memilih stay di tempat dan tidak mengambil kesempatan itu
Sekitar 2 minggu kemudian, tepatnya hari ini, perasaan kecewa yang begitu besar, merasa dikhianati dan akhirnya merasa pengorbanannya sia-sia karena telah melepaskan kesempatan yang luar biasa membuat dia sedih dan menangis karena merasa "tidak dihargai". Jauh dilubuk hatinya, mungkin ada rasa penyesalan.
Kemudian, saya hanya mengatakan bahwa ini adalah ujian utuk keputusan yang telah dia ambil dulu. You decide it, you'll get a risk. Sometime its good, sometime its bad. Harapan vs realitas, tidak pernah match. Tetapi perlu diingat bahwa mereka yang mengecewakan dirinya adalah orang-orang yang tidak tahu sejarah dan seberapa besar rasa memiliki yang dia rasakan untuk perusahaan kami. Mereka tidaklah penting. Karena tidak sepaham dan sevisi dengan dirinya.
Saya hanya salut dengan teman yang satu ini, rasa memilikinya yang begitu besar dan dedikasinya selama di perusahaan, telah membuat ia memilih untuk stay di sini. Meskipun, satu dua pihak yang "tidak suka" dengannya, dia memilih tetap di tempatnya. Rasa memiliki yang tidak dipahami orang lain, tidak membuatnya gentar, meskipun hari ini ada rasa penyesalan di dalam dirinya.
Selalu ada hikmah di balik peristiwa...

Sunday, March 28, 2010

Freshgrad oh Freshgrad....

Fresh graduate alias freshgrad alias fresh from the oven alias baru lulus pendidikan jenjang universitas. Istilah ini begitu "keren" sehingga melekat ke semua lulusan universitas yang baru saja diwisuda dan sedang mencari pekerjaan dengan sebutan keren lain, "job seeker".
Label freshgrad digunakan untuk membedakan para lulusan/alumnus yang belum mendapatkan pekerjaan atau belum pernah memiliki pengalaman bekerja, dengan para lulusan yang sudah memiliki pengalaman bekerja paling tidak 0-1 tahun pertama.
Pada pihak pengusaha, calon pekerja yang freshgrad identik dengan semangat idealisme yang tinggi, minim pengalaman, dapat "dibentuk" dan "dibayar" murah karena yang terpenting "bisa dapat kerja". Tidak mengherankan ketika freshgrad masuk ke perusahaan, mereka akan didoktrin sedemikian rupa sehingga dapat menjadi karyawan yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Pada pihak freshgrad sendiri, memang cenderung idealisme, harus "match" antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan, mendapat gaji yang "pantas" meskipun untuk hal ini masih belum jelas. Antara realita dan harapan bagi kalangan freshgrad terkadang begitu "njegleg". Itu yang saya alami sekitar 3 tahun lalu. Saat ini, saya menghadapi bermacam-macam pertanyaan dari saudara sepupu saya yang sedang menjadi "freshgrad & jobseeker".
Bersyukur saya mendapat pekerjaan yang tidak melenceng dari jenjang pendidikan, tetapi dengan bertambahnya waktu saya mengambil kesempatan lain yang benar-benar baru dan banyak hal menarik. Istilah kerennya tambah pengalamanlah. Modal kerja dikemudian hari kan pengalaman kerja. Ada yang menarik, bahwa saat ini perusahaan cenderung memilih orang belum tentu memiliki pengalaman serupa, akan tetapi mencari orang dengan cara berpikir yang sekiranya akan sama dengan visi dan misi perusahaan. Bahkan tidak harus dengan pendidikan yang tinggi pula. Minimal Diploma dan tidak harus S1 atau S2.
Nah, kembali ke suadara sepupu saya. Dia baru saja diwisuda bulan ini dengan gelar S.Pd. bidang psikologi. Bertubi-tubi pertanyaan seputar pekerjaan dengan background psikologi. Pekerjaan yang cocok apa, harus belajar apa saja, kalo begini kalo begitu, sampai pada akhirnya dia bertanya seputar kisaran gaji intuk kalangan freshgrad. Tidak banyak tentu. Sayang, lagi-lagi harapan dan realita tidak bertemu baik. Dia sudah dipanggil beberapa kali untuk interview, mulai dari level staf rekrutmen, user 1, user 2, manager hrd dan direktur. Menurutnya perusahaan itu begitu tertarik padanya. Oke, saya setuju. Tetapi ketika dia berbicara soal gaji, saya menyadari bahwa dia masih "freshgrad", begitu tinggi mimpi idealismenya. Pada akhirnya perusahaan itu tidak memperkerjakannya dengan alasan sdang tidak butuh karyawan baru. Mustahil. Masa sudah 5 tahapan interview hasilnya demikian. Ada dua hal. Perusahaan itu tidak berniat mencari pekerja, dan kedua, sepupu saya masih "polos" dengan perlakuan seperti itu.
Dengan semangatnya yang baru, dia kembali lagi mendapat panggilan dan panggilan lainnya. Pertanyaan yang diajukan ke saya tetap sama. Berapa kisaran gaji di Jakarta untuk posisi trainer, terapis, tim konsultasi, administrasi hrd dll. Berdasarkan info dari teman, sekitar 1.5-3jt. Tetapi dengan harapan dia mematok 3.5-4jt. Semangat banget ini anak. Mungkin dia belum menyadari bahwa modal kuliah dan nol pengalaman tidak cukup meyakinkan perusahaan untuk mau membayarnya sesuai harapannya.
Freshgrad oh freshgrad...
Begitu semangatnya untuk mendapatkan pekerjaan. Begitu semangatnya untuk membuktikan dirinya mampu dan bisa dibanggakan keluarganya. Saya hanya bilang, untuk batu loncatan pertama, tidaklah kita harus idealis namun juga tidak pasrah, dalam arti yang sebenarnya asal dapat kerja. Dengan berjalannya waktu pasti dia menemukan apa yang dia cari dan bukan tidak mungkin dia berubah dengan cara berpikir dan bersikap. Menjadi lebih dewasa namun tetap semangat dan realistis (tentunya). Bukannya saya mencoba tidak mendukung semua mimpinya. Sangat mendukung. Hanya saja, be wise lah dengan realita yang ada. Dengan modal dan kemampuan yang kita miliki. Seperti orang bijak bicara, kita bisa menjadi besar jika kita melakukan pekerjaan besar atau pekerjaan kecil yang dikerjakan dengan semangat yang besar. Karena tidak mungkin pekerjaan besar dapat dilakukan dengan kesungguhan yang kecil.

Thursday, March 25, 2010

Arti sebuah kepercayaan

Hari itu merupakan hari yang bisa dikatakan buruk buat saya, karena sangat "menampar" kredibilitas dan performa kerja saya. Setelah cukup waktu merenung, apa yang tadinya saya pikir hal ini sangat memalukan diri saya, ternyata dapat menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga. Saya mengucap syukur, ternyata masih dapat berpikir jernih untuk mengambil hikmah di saat semua mempertanyakan sebesar apakah kepercayaan klien dapat saya pertahankan.
Waktu itu perusahaan mendapat audit dari klien dan menemukan hal-hal yang harus segera diperbaiki sesuai dengan standardnya. Sepatutnya perusahaan wajib segera memperbaikinya dan mem-follow up ke klien melalui email. Sesuai dengan batas waktu yang ditentukan saya mengirimkan follow up dan meminta feedback. Terdapat perwakilan klien yang masih sering berkunjung ke perusahaan untuk urusan lain hal, dan secara tak langsung memperingatkan saya soal hasil audit itu. Akan tetapi pada waktu itu saya tidak menyadari bahwa ternyata dia menjadi "mata-mata" bagi klien untuk memastikan seberapa besar kesungguhan perusahaan memperbaiki hasil temuan audit lalu. Dan, kesalahan terbesar saya adalah tidak memastikan dengan benar-benar perbaikan tersebut dan informasi ini sampai ke klien. Saya menyadari ini ketika saya memeriksa email saya, yang sangat membuat deg-deg-an karena saya yakin setelah atasan saya membaca email serupa, pasti akan langsung memanggil dan meminta penjelasan.
Tidak banyak yang atasan sampaikan. Hanya meminta saya untuk lebih bisa menjaga kepercayaan siapapun, yang telah diberikan kepada saya untuk sesuatu hal, seperti halnya beliau mempercayai saya. Apalagi itu adalah kepercayaan dari klien perusahaan. Bedanya, klien tidak bisa langsung memeriksa apa yang perusahaan kerjakan, sedangkan atasan secara langsung dapat memeriksa hasil kerja saya.
Setelah itu, saya kembali ke meja dan merenungkan, bagaimana ini bisa terjadi? Saya berpikir dan berpikir. Akhirnya, saya menyadari setelah mengingat pertemuan audit lalu, auditor klien mengatakan kepada saya untuk memperbaiki temuan audit dalam waktu 1 bulan. Waktu itu, kami (saya dan tim) menyetujui, dan ternyata kami tidak mampu. Sebenarnya bukan tidak mampu, tetapi tidak "mau", karena berpikir bahwa audit hanya diadakan 1 tahun 1 kali dan perbaikan bisa dilakuan seiring berjalan waktu. Sekali lagi saya terlena dengan situasi dan melupakan hal penting dalam prinsip kerja klien & perusahaan, yaitu percaya satu sama lain.
Jika klien tidak percaya kepada perusahaan saya, tidak akan mereka memberi order pekerjaan. Jika orang tidak percaya dengan bank, mereka akan tetap menyimpa uang dibawah bantal. Jika saya tidak percaya dengan seseorang, tidak akan saya jadikan orang itu teman. Itu logika sederhananya.
Ketika kita diberi kepercayaan, peganglah erat kepercayaan itu. Pertahankanlah dan buktikan jika kita memang layak dipercaya. Tidak mudah untuk mendapatkan sebuah kepercayaan, akan tetapi lebih sulit lagi untuk mempertahankannya.

Tuesday, March 23, 2010

Belum ada judul

Saya tidak tahu harus memberi judul apa pada tulisan perdana kali ini. Ada banyak yang terpikir dalam benak saya, hanya ketika jari-jari ini siap menuliskannya, saya jadi seperti tersihir oleh kebingungan, apa judul tulisan ini.
Kemudian saya berpikir, judulnya bisa menyusul, yang penting saat ini saya hanya ingin mengekspresikan pikiran dan hati melalui tulisan dan semoga dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan semua.
Posisi dimana saya bekerja adalah mengharuskannya saya untuk berhubungan dengan orang-orang dengan masing-masing personal dan atributnya. Membangun komunikasi yang harmonis adalah kunci dari pekerjaan ini (saya pikir begitu). Ternyata tidaklah mudah untuk berbincang-bincang dengan seseorang dengan latarbelakang yang berbeda dari kita, karena hal itu akan membentuk paradigma dan cara berpikir kita. Cara berpikir tentunya akan membuat kita mengekspresikan dan beragumentasi yang berbeda pula. Hasi akhir dari itu, kita bisa tahu bisa tidak ini orang diajak berkomunikasi?
Kemarin sore adalah salah satu momen dari bagian pekerjaan saya untuk mengetahui kejujuran seseorang. Selama kurang lebih 2 bulan saya mengenal orang ini, saya yakin dengan kejujurannya karena saya mendapatkan referensi dari seorang teman yang juga dapat saya percayai. Dia adalah seorang driver, dengan sejarah kehidupannya yang beragam dan naik turunnya kurva kualitas hidupnya, sampailah ketika dia harus memilih "asal kerja yang penting menghasilkan". Dia pernah mengkritik tentang bagaimana saya bekerja dengan orang-orang di kantor, seolah-olah dia tahu segalanya dan dengan tenang saya ucapkan terima kasih atas kritik dan sarannya. Sedikit kaget, dan shock dengan cara menyampaikannya ke saya, karena disampaikan melalui sms, tidak secara langsung. Dia merasa saya memata-matai dia dan tidak percaya padanya dan tidak suka jika dirinya dicurigai. Saya akui bahwa saya harus memeriksa pekerjaan melalui apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar dari pihak lain, di sana dia merasa saya tidak percaya padanya. Tetapi setelah menjelaskan bahwa itu adalah salah satu tugas yang harus saya jalani akhirnya dia dapat mengerti. Meskipun saya tidak yakin, saat itu dia mengerti atau tidak. Dengan usianya yang hampir seusia ayah saya, rasa sungkanlah yang menyelesaikan perbincangan kami waktu itu.
Kemudia, ketika atasan saya menagih kuitansi untuk pembelian bensin mobilnya melalui saya, saya mendapatkan kuitansi dari driver itu dalam keadaan lecek, terlipat, dan dia berasalasan kehujanan dan basah dikantong. Insting saya mengatakan ada yang tidak beres dengan kuitansi ini lalu saya cek ke pom bensin sesuai dengan informasi yang tertera. Dengan mudahnya saya meminta konfirmasi melalui waktu dan nomor transaksi dan saya terkejut ketika ternyata nominal yang disampaikan petugas pom bensin berbeda dengan yang seharusnya, hanya 60% dari total bensin yang seharusnya dibeli. Lebih terkejut lagi pihak pom bensin itu menanyakan maksud dan tujuan saya, mungkin mereka berpikir bahwa saya berlebihan dalam memeriksa kejujuran seseorang. Tapi ini perlu!
Hal ini semacam ini bukan yang pertama, dan efeknya selalu berakhir tidak menyenangkan, pemutusan hubungan kerja, mengundurkan diri seketika, meminta sisa gaji seketika.
Atasan saya yang berasal dari luar, merasakan ketidaknyamanannya dan menurutnya, tidak habis pikir bisa-bisanya dirver tidak jujur dan mengambil uang yang bukan miliknya. Dan dia tidak habis pikir lagi ketika drivernya tidak mengakui kesalahan yang sudah ketangkap basah. Jika kau memang tidak jujur, akuilah itu dan tunjukkan penyesalanmu dengan tanggung jawab. Tetapi kami berhadapan dengan orang yang tidak sama cara berpikirnya dengan kami. Secara tidak langsung driver itu bicara bahwa ini hal biasa dan masalah kecil, biasa terjadi di sini (Indonesia, red).
Saya yang terlibat diantara 2 orang yang berbeda cara berpikirnya, hanya bisa mendengar dan melihat perbincangan tak berujung. Akhirnya masalah itu selesai meski sangat alot.
Setelah itu, saya merasa sedih dan malu dengan atasan, karena secara tidak langsung kejadian tadi menunjukkan mental dan paradigma orang-orang kita di mata mereka sebagai pendatang. Wow, perbedaan latar belakang, keluarga, pendidikan, sangat besar pengaruhnya bagi cara berpikir (mindset). Orang dapat melakukan apa saja demi uang, dan uang dapat membuat orang jadi "buta" dan menyingkirkan jauh nilai sebuah kejujuran.
Ada sebuah pertanyaan dari atasan saya itu, bagaimana bisa mereka seperti itu? Tidak jujur dengan cara yang mudah sekali diketahui, semacam kadal membodohi buaya. Mencoba pintar dengan cara yang bodoh. Saya tidak bisa menjawab. Atasan saya bicara, mereka terlahir dengan situasi yang sedemikian rupa sehingga mereka menjadi tumbuh seperti itu. Kita tidak bisa memilih dimana kita harus dilahirkan. Itulah realitanya. Sungguh beruntung untuk kalian yang dapat menikmati keluarga yang baik, pendidikan yang baik dan teman yang baik.

Monday, March 22, 2010

Menulis...

Menulis itu gampang-gampang susah. Jika kita mengingat pelajaran bahasa Indonesia sejak SD sampai SMA, menulis identik dengan menggunakan kata-kata yang baku dan sesuai ejaan yang disempurnakan. Menulis dapat menjadi sarana berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Menulis dapat pula menjadi ajang ekspresi. Ekspresi bagi jiwa individu tentang keadaan perasaanya, apa yang dialaminya, bagaimana opini mereka atas sesuatu hal dan berbagi informasi.
Sebagai salah seorang dengan hobi membaca, saya pikir kurang afdhol jika saya hanya membaca tulisan dari orang lain. Saya ingin tulisan saya juga bisa dibaca semua orang.
Nah melalui blog ini, saya ingin belajar menulis lebih banyak lagi dan sedikit demi sedikit saya akan membagi ekspresi hati dan pikiran saya kepada semua khalayak umum melalui tulisan saya. Dukung saya ya...

coba

coba